Halo, Cattlebuffalove!
Negara kita, Negara Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak budaya di dalamnya. Dari Sabang sampai Merauke tidak ada satupun daerah yang tidak memiliki budaya didalamnya. Kebudayaan tersebut telah dilakukan secara turun temurun dari zaman nenek moyang sampai saat ini. Namun karena banyak segali faktor modernisasi yang mengiris nilai budaya menyebabkan banyak anak muda yang mulai melupakan budaya. Setiap budaya memiliki nilai atau esensi didalamnya. Pada zaman yang serba modern ini penting peran kita selaku subjek yang mampu untuk melestarikan budaya-budaya yang ada.
Salah satu budaya unik yang banyak dikenal masyarakat ialah budaya yang ada di Kabupaten Sumbawa Besar Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu Barapan Kebo (Karapan Kerbau). Karapan kerbau adalah warisan budaya dari para nenek moyang yang sebagian masyarakatnya merupakan petani dan peternak. Dikatakan bahwa adanya karapan kerbau itu merupakan hasil gagasan Sultan Muhammad Kaharuddin III (tiga), yaitu seorang penguasa kerajaan Sumbawa yang arif dan bijaksana. Ia berupaya memakmurkan rakyat dengan meningkatkan hasil produksi pertanian dengan memanfaatkan tenaga kerbau. Agar cara penggunaan tenaga kerbau ini cepat meluas dikalangan masyarakat, maka sesudah panen diadakan suatu perlombaan yang mirip dengan membajak kerbaunya dipacu supaya berlari cepat.
Karapan Kerbau merupakan salah satu kesenian yang identik dengan Kabupaten Sumbawa yang mana karapan kerbau merupakan jenis atraksi yang diangkat dari budaya Sumbawa dan untuk diperlombakan seperti karapan sapi yang terkenal di Madura. Di daerah Sumbawa di Desa Jotang Beru Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa Besar-NTB rata-rata masyarakatnya memang cendrung mengetahui kebudayaan tersebut Di Sumbawa, kerbau merupakan simbol yang sangat penting di dalam kehidupan. Kerbau bagi masyarakat Sumbawa memiliki banyak fungsi dan menguntungkan sehingga dapat menunjang kehidupannya. Karapan kerbau yang banyak diminati masyarakat khususnya di Desa Jotang Beru Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa Besar sampai saat ini.
Tradisi Karapan Kerbau yang menjadi simbol penting kehidupan serta memiliki nilai kearifan lokal yang sangat kuat. Nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi Karapan Kerbau apabila dikaji lebih lanjut dapat memberikan penguatan pada konsep pembelajaran mengenai warisan budaya serta tradisi yang begitu kaya dengan keunikan dan ke-khasannya masing-masing. Nilai tradisi karapan kerbau pada masyarakat Sumbawa Barat, Nusa Tenggara
Barat yaitu : nilai kerja sama, nilai silaturahmi, nilai sportifitas, nilai agamis, nilai
budaya, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai pendidikan, nilai tolong menolong, nilai saling
menghargai, nilai saling percaya, nilai toleransi, nilai tentang rasa syukur, nilai luhur
ketauladanan, nilai luhur kebersamaan dan kekerabatan, nilai luhur kedermawanan. Tidak dapat kita pungkiri bahwa kuatnya nilai silaturahmi antar sesama yang
terjalin dalam proses tradisi karapan kerbau mampu untuk merekatkan tali persaudaraan
antar sesama maupun untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dan
melestarikan budaya leluhurnya yang sudah mengakar pada masyarakat Sumbawa.
Adapun nilai-nilai yang dapat digali pada proses pelaksanaan tradisi karapan kerbau
pada masyarakat Sumbawa Barat yaitu : nilai kerja sama, nilai sportifitas, nilai budaya,
nilai ekonomi, nilai pendidikan, nilai tolong menolong, nilai saling menghargai, nilai
saling percaya, nilai estetik, nilai sosiokultural, nilai luhur kebersamaan dan
kekerabatan, nilai luhur kedermawanan, nilai mengayomi, nilai religius, nilai tanggung
jawab, nilai cinta damai, nilai cinta damai dan nilai toleransi. Tradisi Karapan Kerbau dalam kehidupan bermasyarakat bisa dijadikan sebagai pedoman agar nilai-nilai tradisi sebagai pembentukan karakter sosial tetap dapat dilestarikan dari budaya luar. Peran pemuda zaman ini menjadi penting karena sebagai subjek vital yang mampu melakukan pelestarian budaya agar tidak menjadi cerita belaka.
Daftar Pustaka
Jalaluddin, J. (2019). Pengaruh Modifikasi Permainan Tradisional Karapan Kerbau ……….Terhadap Perkembangan Globalisasi Pada Masyarakat Desa Seteluk Tengah ……….Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat (Doctoral dissertation, Universitas ………Hamzanwadi).
Wijaya, H. (2017). Peran budaya karapan kerbau dalam merekatkan hubungan sosial ………masyarakat desa jotang beru kecamatan empang kabupaten sumbawa besar-ntb (studi ………deskriptif analisis terhadap pengembangan nilai-nilai budaya pendidikan IPS). Jurnal ……….Penelitian dan Pendidikan IPS, 11(2), 188-199.
Yuliana, F., & Salamah, S. (2021). Nilai Tradisi Karapan Kerbau Masyarakat Sumbawa ………Barat, Nusa Tenggara Barat Sebagai Penguatan Nilai Karakter ………Masyarakat. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 6(2), 99-106.