Halo, Cattlebuffalove!
Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) masih terus ramai menjadi perbincangan di kalangan peternak. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang memiliki masa inkubasi 1-14 hari sejak hewan terpapar serta dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu. PMK menjadi ketakutan besar yang menghantui para peternak, mengingat pada masa panen Idul Adha 2022 kemarin banyak peternak yang merugi. Peternak masih merasa waswas karena virus ini dirasa dapat menyerang kapanpun dan dimanapun serta tidak menutup kemungkinan dapat kembali merebak. Oleh karena itu, para peternak beserta seluruh pihak terkait harus mampu merancang strategi guna menanggulangi penyakit ini.
Melirik pertama kali kasus PMK ini, Berdasarkan laporan CNBC Indonesia, kasus PMK pertama ditemukan di Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022, dan telah mengalami peningkatan kasus rata-rata dua kali lipat setiap harinya. Tidak hanya sapi, penyakit ini juga rentan menulari hewan ternak lain seperti kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi. Upaya menekan laju kasus PMK dapat dilakukan dilakukan melalui kontrol ketat dan koordinasi rutin dari pusat hingga ke daerah dalam menekan penyebaran wabah pelaksanaan pengawasan tersebut sesuai dengan kebijakan multilevel yang tertuang dalam lima strategi satgas PMK, yaitu biosecurity, pengobatan dan pemulihan hewan ternak, pengujian hewan ternak, penyembelihan bersyarat, dan vaksinasi.
Dalam menanggulangi kasus ini terutama pada point vaksinasi diperlukan peran aktif dari pemerintah untuk terus bergerak melakukan vaksinasi PMK ke berbagai wilayah. Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito di Jakarta, Rabu (10/8/2022) vaksinasi telah dilakukan sebanyak lebih dari 1,2 juta (dosis) vaksin. Untuk tahap awal, pemerintah mendistribusikan 3 juta dosis vaksin PMK yang dibagi ke dalam 2 fase, yaitu 800.000 dosis yang telah didistribusikan dan disuntikkan ke hewan ternak, serta 2,2 juta dosis sedang didistribusikan dan mulai disuntikkan ke hewan ternak. Sementara itu, dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan vaksinasi ternak yang telah mendapatkan vaksinasi PMK dilakukan penandaan dengan eartag secure qr-code dan didata melalui aplikasi IDENTIK PKH, hal ini sebagai upaya untuk mengetahui jumlah ternak yang telah divaksin, belum divaksin, tidak divaksin, serta mengetahui jumlah suatu populasi pada wilayah tersebut.
Sumber:
Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. 2022. Dalam 3 minggu terakhir virus PMK terkendali. https://www.bnpb.go.id/berita/wiku-dalam-3-minggu-terakhir-virus-pmk-terkendali. diakses 1/11/2022
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi lampung.2022. https://mail.disnakkeswan.lampungprov.go.id/detail-post/koordinasi-terkait-percepatan-pelaksanaan-vaksinasi-pmk-dan-kegiatan-penandaan-serta-pendataan-ternak-di-wilayah-kabupaten-lampung-selatan. diakses 1/11/2022 Fitri Sartina Dewi. 2022. “Satgas Targetkan RI Capai Nol Kasus Wabah PMK di Akhir 2022”, https://ekonomi.bisnis.com/read/20220810/99/1565287/satgas-targetkan-ri-capai-nol-kasus-wabah-pmk-di-akhir-2022.Diakses1/11/2022