Situasi yang berkembang dengan begitu cepatnya tentang mewabahnya virus corona (Covid – 19) menimbulkan beberapa kekhawatiran pada sektor peternakan, terutama pada peternakan sapi perah. Kekhawatiran para peternak dalam menjalankan pekerjaannya dimana dalam pelaksanaan pemeliharaan sapi perah, peternak menginginkan kualitas susu yang baik bagi para konsumen dengan menjaga kesehatan pekerja dan hewan ternaknya. Ketersediaan sarung tangan pelindung yang biasa digunakan dalam operasi susu sebagai sarana pelindung untuk meningkatkan kualitas susu dan melindungi kesehatan hewan dan manusia kini sudah berkurang ketersediaannya. Peternak harus memiliki Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan pelindung lainnya yang digunakan untuk mengoperasikan peternakan secara aman.
Sektor peternakan sapi perah merupakan sektor yang cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan bahan pangan bergizi yaitu susu bagi masyarakat. Produk peternakan sapi perah berupa susu segar dapat dipasarkan secara langsung dari peternak ke konsumen. Hal ini dapat berdampak pada pasar dan harga susu, harga susu yang biasanya di jual dengan harga Rp. 6.500 – Rp. 7.500/liter namun pada saat ini harga susu dapat mencapai Rp. 10.000/liter. Namun di beberapa daerah, peternak rakyat berusaha meningkatkan produktivitas sapi perah sehingga dapat memproduksi susu sebanyak 50 – 60 liter/hari. Selain itu, guna memasarkan produk susu hasil ternak sapi perah dilakukannya pengolahan susu. Pengolahan susu yang diolah menjadi yoghurt, susu pasteurisasi, keju mozzarella dan dipasarkan berbagai cara pemasaran.
Sumber : Detik.com