Halo, Cattlebuffalove!
Limbah peternakan selalu menjadi bahasan masalah yang serius, baik mulai dari hulu, onfarm, hingga hilir. Beberapa jenis limbah yang seringkali dibahas ialah limbah feses dan paka. Akan tetapi, terdapat limbah peternakan lain yang pengolahannya masih sering menjadi pertanyaan yaitu limbah darah. Limbah darah hewan ternak yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) selalu dibuang begitu saja ke sungai dan dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan bagi warga yang tinggal di sekitar sungai maupun masalah bagi lingkungan. Masalah yang bisa ditimbulkan bagi kesehatan dapat berupa penyakit kulit hingga ancaman penyakit pernapasan akut, sedangkan pada lingkungan dapat menyebabkan bau tidak sedap dan membuat ekosistem sekitar teganggu karena menurunkan kadar oksigen di air.
Untuk mengurangi dampak dari limbah darah sapi, dapat disiasati dengan mengolah limbah darah sapi menjadi pupuk organik cair. Hal ini karena darah sapi mengandung nitrogen, fosfor, kalium serta hormon auksin untuk pertumbuhan dan unsur hara yang berguna dalam proses fisiologi tanaman. Pupuk organik dari darah sapi dapat digunakan dengan cara disemprotkan pada bagian bawah daun, karena dapat merangsang stomata untuk membuka lebih cepat. Efeknya adalah meningkatkan kualitas rasa pada sayur dan buah, serta meningkatkan kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi. Pengolahan darah menjadi pupuk organik cair cukup mudah, yaitu dengan bahan dan tahapan sebagai berikut,
Bahan – bahan :
- 1 L Darah Sapi
- 200 cc EM 4
- 1 Kg Gula Pasir/Molases
- 20 L air
Cara Membuat :
- Siapkan wadah yang dapat ditutup rapat seperti tong plastik
- Masukan semua bahan ke dalam tong kemudian tutup dengan rapat
- Aduk bahan di dalam tong hingga semua bahan tercampur/homogen.
- Diamkan hingga terjadi proses fermentasi
- Kontrol kondisi tong setiap hari, jika menggembung buka tutupnya untuk mengeluarkan gas dan langsung ditutup kembali
- Setelah 14 hari, pupuk cair darah sapi akan tercium bau asam seperti tape
Dengan teknologi yang relatif mudah darah sapi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair yang ramah terhadap lingkungan, efisien dalam pemakaian pupuk, mengatasi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pupuk organik alternatif untuk mendukung peningkatan produksi dan pertumbuhan tanaman.
SUMBER
Rahman, R., & Zulkarnaini, Z. (2020). PEMBERIAN KONSENTRASI POC DARAH SAPI TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT RAJA (pennisetum purpuphoides). Jurnal Embrio, 12(2), 60-61.
Rezky, Safitri. (22 November 205). Pemanfaatan Darah Sapi sebagai Pupuk Organik. Kikitoaba blogspot. Rezky.Safitri: Pemanfaatan Darah Sapi sebagai Pupuk Organik (kikitoaba.blogspot.com)
Setiawan, Anton. (18 Juli 2022). Pupuk dari Darah Sapi, Inovasi Limbah Menjadi Berkah. Indonesia.go.id Indonesia.go.id – Pupuk dari Darah Sapi, Inovasi Limbah Menjadi Berkah
Teknik mengolah Limbah Darah Sapi menjadi Pupuk Tanaman dan Pakan Ikan : suluh tani. (25 Maret 2015). Teknik Mengolah Limbah Darah Sapi Menjadi Pupuk Tanaman dan Pakan Ikan ~ <center><b>DIORAMA PENYULUHAN DAN KEDAULATAN PANGAN</b></center> (suluhtani.com)