Halo, Cattlebuffalove!

Tahu gak sih, kalo industri peternakan itu merupakan salah satu industri penyumbang limbah yang cukup besar dan juga dapat memberikan dampak yang buruk jika limbah tersebut tidak dikelola dengan baik. Tapi, seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, industri peternakan pun bisa menggunakan konsep zero waste, loh! Zero waste atau dalam bahasa Indonesia berarti bebas sampah merupakan suatu konsep dan upaya yang dilakukan guna meminimalisir produksi sampah dari suatu kegiatan. Konsep utama dari zero waste adalah metode 5R, yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rot (membusukan). Pada intinya, gaya hidup zero waste akan menuntut kita untuk bijaksana dalam menggunakan produk yang dapat menghasilkan limbah. Gaya hidup ini sudah semakin banyak digunakan dalam kehidupan modern sehari-hari kita, begitupun dengan peternakan.

Suatu peternakan penggemukan akan menghasilkan dua macam limbah, yaitu limbah peternakan dan limbah ternak. Limbah peternakan merupakan suatu produk buangan dari kegiatan produksi pada suatu peternakan, misalnya hijauan sisa pemberian pakan, botol obat-obatan, karung-karung konsentrat, kaca bohlam, dan lain-lain. Sedangkan limbah ternak merupakan produk buangan yang dihasilkan oleh ternak itu sendiri, seperti feses, urine, air flushing, darah, dan lain-lain.  Sapi potong sendiri berpotensi menghasilkan feses yang berkisar antara 10-30 kg/ekor/hari (Muladno dan Suryahadi, 1999).

Konsep zero waste yang diterapkan pada suatu peternakan dapat mengkaji perubahan pola pikir para peternak yang pada awalnya memandang limbah ternak sebagai masalah polusi menjadi limbah ternak sebagai potensi yang memiliki nilai ekonomis (Rupa, Jemseng, dan Antonius, 2019). Limbah ternak seperti feses dan urine menyimpan potensi sebagai bahan baku utama biogas, karena keduanya merupakan bahan organik yang mempunyai kandungan Nitrogen (N) tinggi, disamping unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Peluang pasar yang ditawarkan oleh produk dari limbah ini pun sangatlah besar.

Konsep ini mengutamakan pemanfaatan kembali dari seluruh limbah ternak maupun sisa pakan dalam suatu siklus produksi (Reza, Abubakar, dan Alex, 2004). Beberapa produk yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah ternak adalah jenis kompos curah, blok, granula, dan bhokasi. Selain dapat menghasilkan produk-produk diatas, limbah ternak juga berpotensi sebagai bahan baku pembuatan biogas. Biogas tergolong bahan bakar hasil fermentasi dari bahan organic dalam kondisi anaerob. Gas yang mendominasi kandungan dari biogas adalah metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Untuk limbah lainnya seperti sisa hijauan pakan ternak pun dapat diolah kembali menjadi kompos. Penggunaan kompos jerami padi dalam jangka panjang akan dapat menaikan kandungan bahan organic tanah dan mengembalikan kesuburan tanah di sawah (Nurul, Agus, dan Khafid, 2018).

Berdasarkan penelitian dan sosialisasi yang telah dilakukan diatas, konsep zero waste yang mencakup pemanfaatan limbah-limbah peternakan berpotensi menurunkan tingkat polusi sekaligus meningkatkan kondisi ekonomi peternak tersebut. Hal ini harus diterapkan secara luas pada tiap peternakan agar dapat terciptanya sistem peternakan yang ramah lingkungan. Nah ternyata konsep zero waste pada industri peternakan sangat bermanfaat. Selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah ternak yang baik pun dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para peternak. Jadi, mulai sekarang yuk kita lebih peduli terhadap lingkungan dengan menerapkan konsep zero waste pada peternakan!

Sumber:

Muladno dan Suryahadi. 1999. Dampak Pembangunan Sub Sektor Peternakan (Sapi) Terhadap Lingkungan. Kumpulan Pemikiran. Disajikan Pada Pelatihan Peningkatan Keterampilan Pendidikan Pembinaan Audit Lingkungan/Pengelolaan Lingkungan Subsektor Peternakan di Bogor.

Nurul Jannatul F., Agus Aan A., dan M. Khafid. 2018. Pemanfaatan Jerami Dalam Pembuatan Kompos di Desa Balongtani Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Community Development Journal Vol. 2, No. 2 ; ISSN 2580-5282, e-ISSN 2580-5290.

Rupa Matheus, Jemseng C. Abineno, dan Antonius Jehamat. 2019. Penerapan Konsep Zero Waste Dalam Usaha Penggemukan Sapi : Upaya Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Limbah Ternak. Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol. 4, No. 2 ; ISSN 2502-5392.

Reza S., Abubakar, dan Alex Saleh. 2014. Analisis Kelayakan Usaha Sapi Potong dengan Metode Zero Waste Farming di Kecamatan Parongpong. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Vol. 01, No. 04 ; ISSN 2338-5081.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »