Halo, Cattlebuffalove!

Limbah peternakan terdiri dari limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah padat terdiri dari feses, sisa pakan, dan bangkai, sedangkan limbah cair terdiri dari urine serta campuran air. Pemanfaatan limbah feses dan urine cenderung diabaikan di tingkat peternakan rakyat. Padahal pembuangan serta pengolahan limbah yang tidak tepat dapat menimbulkan penyakit pada makhluk hidup dan pencemaran pada lingkungan. Stigma peternakan rakyat yang mengganggap ternaknya sebagai tabungan bukan komoditi bisnis, membuat pemanfaatan hasil sampingan dari produksi ini tidak maksimal.

Limbah peternakan berupa feses dan urine dapat dimanfaatkan menjadi berbagai hal yang lebih berharga dan memiliki nilai jual. Contoh pemanfaatan limbah ternak yang kini sering dilakukan yaitu menjadikannya sebagai pupuk organik baik padat maupun cair dan vermicompost. Selain dimanfaatkan sebagai pupuk organik, terdapat alternatif pemanfaatan limbah ternak yang masih asing dan jarang dilakukan oleh peternak yaitu sebagai pakan ternak. Limbah ternak kaya akan nutrien seperti protein, lemak BETN, vitamin, mineral, mikroba dan zat lainnya. Ternak membutuhkan sekitar 46 zat makanan esensial agar dapat hidup sehat dan limbah feses mengandung 77 zat atau senyawa.

Akan tetapi, pemanfaatan limbah ternak sebagai makanan ternak memerlukan pengolahan lebih lanjut karena didalamnya terdapat senyawa toksik untuk ternak. Berbagai hasil penelitian menunjukkan, salah satu kelemahan limbah (feses) sapi potong sebagai bahan pakan karena kandungan proteinnya relatif rendah, yakni hanya empat hingga tujuh persen dan seratnya pun relatif kasar. Kotoran sapi perlu diolah dahulu melalui beberapa tahapan agar bisa menjadi bahan pakan bernutrisi, antara lain:

  • Persiapan bahan, pilih kotoran sapi/kerbau/domba/kambing yang masih segar atau sudah berumur tiga hari dan bebas dari campuran tanah. Kemudian jemur kotoran tersebut selama satu hari untuk mengurangi kadar airnya.
  • Persiapan inokulan, persiapkan peralatan (corong, wadah penampung) dan bahan inokulan (gula putih/merah atau mollase, bibit inokulan). Masukkan air bersih (bebas dari lumpur atau kaporit) ke dalam wadah, lalu campurkan irisan gula/mollase dengan perbandingan 1:100 dari bobot air, jadi untuk 100 liter air digunakan 1 kg gula/mollase, lalu aduk gula/mollase sampai larut. Masukkan bibit inokulan sebanyak 1 liter atau 1% dari volume air dan aduk kembali. Kemudian tutup wadah rapat-rapat, lalu diamkan 30-60 menit di tempat teduh.
  • Proses inokulasi, hamparkan kotoran sapi dalam kondisi setengah kering hingga setebal 3-4 cm di atas terpal. Siramkan cairan inokulan dengan menggunakan sprayer ke permukaan kotoran sapi sampai merata. Tebarkan lagi kotoran sapi setebal 3-4 cm di atas kotoran yang telah terinokulasi, lalu siram lagi dengan larutan inokulan. Ulangi hingga semua kotoran sapi terinokulasi.
  • Fermentasi, bungkus dan ikat rapat-rapat semua kotoran sapi yang terinokulasi dengan karung/plastik/terpal, lalu simpan dan tutup dalam bak khusus fermentasi selama 5-6 hari.
  • Pengeringan, setelah lima hari proses fermentasi, lalu kotoran sapi di bongkar dan dijemur di bawah sinar matahari selama 3-4 hari (bila di dataran rendah) atau 5-6 hari (bila di dataran tinggi).
  • Penepungan, setelah kotoran cukup kering, lakukan penepungan dengan menggunakan mixer. Tujuan penepungan agar bahan kotoran sapi lebih lembut, sehingga mudah dicampur dengan bahan pakan secara merata, lebih mudah dikonsumsi dan meningkatkan daya cerna.

Sumber

Arif, C. R. (2019, Agustus 1). Peluang Limbah Peternakan Ruminansia. Retrieved from troboslivestock.com: http://troboslivestock.com/detail-berita/2019/08/01/73/11898/chairul-rahman-arif-peluang-limbah-peternakan-ruminansia–#:~:text=Limbah%20peternakan%20terdiri%20dari%20limbah,sedangkan%20limbah%20cair%20berupa%20urine.

Pertanian, K. (2019, Desember 02). Pengolahan Limbah Ternak. Retrieved from http://cybex.pertanian.go.id/: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85442/Pengolahan-Limbah-Ternak/

Republika. (2015). Menyulap Kotoran Sapi Menjadi Pakan Unggas. Jakarta: koran republika.

Seto, R. (2019, Februari 08). Pemanfaatan Kotoran Sapi untuk Pakan Ayam kampung. Retrieved from majalahinfovet.com: http://www.majalahinfovet.com/2019/02/pemanfaatan-kotoran-sapi-untuk-pakan.html

Translate »