Halo, Cattlebuffalove!
Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) . Virus ini merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1929 dan kemudian menjadi endemis. Namun penyakit ini kemudian menyebar ke beberapa negara Timur tengah, Eropa dan Asia. Penyakit ini dapat menginfeksi sapi dan kerbau serta mempunyai dampak ekonomi bagi peternak. Pada sapi, infeksi LSD ditandai dengan adanya nodul-nodul di tubuh, demam, dan nafsu makan menurun sehingga menyebabkan tubuh ternak kurus. Penularan penyakit ini dapat terjadi dengan sangat cepat.
Gejala klinis LSD dipengaruhi oleh umur, ras dan status imun ternak. Tanda klinis utama LSD adalah lesi kulit berupa nodul berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat, nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. Munculnya nodul ini biasanya diawali dengan demam mencapai 41.5°C, tidak nafsu makan, ingusan, konjungtivitis, hipersalivasi, depresi dan pembengkakan limfoglandula. Pada sapi jantan dapat menyebabkan infertilitas permanen atau sementara, sedangkan pada sapi betina menyebabkan abortus dan infertilitas sementara serta umumnya sapi yang terkena sulit untuk sembuh total. Infeksi sekunder sering terjadi terutama pneumonia dan nodul yang tergigit lalat akan menyebabkan luka yang dalam. Sebagian hewan tidak menunjukan gejala klinis, meskipun antibodi dapat terdeteksi (Issimov dkk., 2020). Karena itu diagnosis yang cepat dan akurat sangat diperlukan agar penyebaran infeksi LSD dapat dicegah.
Pencegahan dan pengendalian infeksi LSD dapat dilakukan dengan vaksinasi, pelaksanaan karantina yang ketat, memperketat pemeriksaan lalu lintas ternak, kontrol vector dan apabila memungkinkan stamping out. Namun, pencegahan yang spesifik dapat dilakukan dengan vaksinasi, vaksinasi merupakan langkah terbaik yang paling memungkinkan secara ekonomi untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan melalui vektor ini. Sejauh ini terdapat 3 macam vaksin untuk pencegahan dan penanggulangan LSD, yaitu vaksin homolog dan heterolog, serta vaksin inaktif yang baru-baru ini dikembangkan (Tuppurainen & Galon 2016).
Sumber:
Issimov A, Kutumbetov L, Orynbayev MB, Khairullin B. Myrzakhmetova B, Sultankulova K, White PJ. 2020. Mechanical transmission of Lumpy skin disease virus by Stomoxys Spp (Stomoxys calsitrans, Stomoxys sitiens, Stomoxys indica)
Tuppurainen E, Galon N. 2016. Lumpy skin disease: Current situation in {Europe and neighbouring regions and necessary control measures tohalt the spread in south-east Europe. OIE Reg Comm. p. 1–12